Koperasi wujudkan kesejahteraan ekonomi umat
Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng mau menjadikan koperasi sebagai media untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat di keuskupannya di Flores, NTT.
“Koperasi merupakan wadah bagi umat untuk memperjuangkan kepentingan bersama, terutama kepentingan ekonomi,” kata prelatus itu dalam pertemuan dengan masyarakat Manggarai se-Jabodetabek di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Mgr Hubert, pemberdayaan ekonomi umat melalui koperasi merupakan salah satu solusi alternatif yang ditawarkan Gereja berkaitan dengan sikap resmi Keuskupan Ruteng untuk menolak pertambangan di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur, yang menjadi wilayah kegembalaannya.
“Keuskupan Ruteng menolak tambang – mangan, emas – karena aktivitas pertambangan merusak tatanan alam dan budaya Manggarai,” ujarnya.
Menurut Mgr Hubert, keuskupan Ruteng saat ini sedang bergulat dengan berbagai permasalahan. Beberapa diantaranya adalah masalah pendidikan, lingkungan, religi dan ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, keuskupan Ruteng mau menjadikan koperasi sebagai nadi perkonomian menuju kesejahteraan. Hal ini perlu dikembangkan di semua paroki, meskipun belum semua paroki memulainya.
Menilik karakteristik masyarakat dunia Timur yang mengutamakan sikap kekeluargaan dan gotong rayong, koperasi dinilai tepat untuk memajukan ekonomi, tambah Mgr Hubert, bila hal ini ditata baik oleh pihak keuskupan Ruteng, kesejahteraan bakal menjemput dan menyambangi warga.”
REVIEW JURNAL
I. PENDAHULUAN
“Koperasi merupakan wadah bagi umat untuk memperjuangkan kepentingan bersama, terutama kepentingan ekonomi,” kata prelatus itu dalam pertemuan dengan masyarakat Manggarai se-Jabodetabek di Jakarta beberapa waktu lalu.
II. PEMBHASAN
Menurut Mgr Hubert, pemberdayaan ekonomi umat melalui koperasi merupakan salah satu solusi alternatif yang ditawarkan Gereja berkaitan dengan sikap resmi Keuskupan Ruteng untuk menolak pertambangan di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur, yang menjadi wilayah kegembalaannya.
“Keuskupan Ruteng menolak tambang – mangan, emas – karena aktivitas pertambangan merusak tatanan alam dan budaya Manggarai,” ujarnya.
Menurut Mgr Hubert, keuskupan Ruteng saat ini sedang bergulat dengan berbagai permasalahan. Beberapa diantaranya adalah masalah pendidikan, lingkungan, religi dan ekonomi.
III. PENUTUP/KESIMPULAN
Menilik karakteristik masyarakat dunia Timur yang mengutamakan sikap kekeluargaan dan gotong rayong, koperasi dinilai tepat untuk memajukan ekonomi, tambah Mgr Hubert, bila hal ini ditata baik oleh pihak keuskupan Ruteng, kesejahteraan bakal menjemput dan menyambangi warga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar