Kita memang bangga kalau sampai Indonesia kreatif
membuat Mobil Listrik. Bermula
dari Mobil Esemka yang mendapat pro dan kontra opini terkait Pak Jokowi yang
sangat antusias memberi semangat pada kreatifitas anak-anak Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) 2 Surakarta yang telah berhasil merakit mobil buatan negeri
sendiri.
Baru-baru ini, terjadi lagi pro dan kontra opini karena Pak Dahlan Iskan
mengalami “blong rem” hingga mengalami kecelakaan. Saya ingat tahun lalu
Pak Dahlan Iskan pernah memberi komitment, bahwa beliau akan menggantikan mobil
yang beliau pakai dengan mobil listrik ini Kok cobanya kok malah Ferrari Pak!
Jadi kalau Pak Jokowi tentang Mobil Esemkanya karena beliau ingin memberi
semangat anak-anak didik yang kreatif sedangkan Pak Dahlan Iskan, berharap
milieu pemakaian BBM yang demikian marak menjadi biang keladi permasalahan di
tanah air, bisa minimalnya diganti dengan system transportasi baru. Yang ramah
milieu baik segi ekonomi finansial dan eko system.
Terkait dengan hal ini, saya ingin berbagi Mobil Listrik yang marak dipakai
di Belanda. Untuk beberapa kota besar seperti Amsterdam, yang padat penduduknya
maka solusi pemakaian mobil listrik merupakan satu-satunya ide pemerintah
daerah Amsterdam untuk mengerem polusi udara karena BBM. Wah Amsterdam Centra
itu bisa ciptakan kepala pusing karena polusi transportasi.
Seperti contoh mobil listrik di atas. Dimana mobil listrik dapat mencharge
listrik pada tiang-tiang/pal tertentu pada tempat-tempat khusus yang telah
disediakan oleh pemerintah. Pengisiannya sama seperti BBM hanya saja yang diisi bukan BBM, tetapi tenaga
listrik.
Setiap merk mobil listrik memiliki tempat pengisian yang berbeda-beda. Ada
yang di samping dan ada juga yang di depan dekat bagian motor.
Sumber
: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/01/09/mobil-listrik-yang-kemayu-juga-ramah-miliu-518043.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar