Rabu, 24 Oktober 2012

KOMUNIKASI MEMINIMALIS TAWURAN PELAJAR (BI-01-SS-12)


I.        Pendahuluan

1.       Latar belakang masalah
Tawuran yang sekarang ini marak terjadi dilakukan di kota – kota besar yang biasanya dilakukan oleh para pelajar ini, biasanya hanya dipicu oleh hal – hal yang sepele. Tawuran yang melibatkan dua kelompok atau lebih pelajar ini sudah bukan hal yang biasa lagi, karena selain mengganggu ketertiban warga tawuran pelajarpun kerap memakan korban jiwa, karena bahan – bahan yang mereka pakai pun sudah menggunakan sejata tajam dan tumpul, seperti: sabuk dengan kepala gear, pedang, cerurit, kayu, batu, dan lain sebagainya. Biasanya para pelajar ini melakukan tawuran dengan tidak memandang tempat bisa di depan sekolah, dijalanan, bahkan ada yang dilintasan kereta api. Aksi tawuran pelajar ini memang sudah masuk dalam kategori kriminal, karena sering memakan korban  jiwa.

1.2.         Landasan teori
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.
1.   Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2.   Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para  remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya

II.               Pembahasan

1.     Pengertian tawuran
Pengertian Tawuran -Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
Di Indonesia sendiri tawuran telah menjadi tradisi, atau bahkan budaya. Prilaku menyimpang ini biasanya diakbatkan oleh masalah sepele atau bisa saja disebabka oleh hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.
1.2.         Komunikasi meminimalis tawuran pelajar
Bagaimana cara meminimalisir tawuran pelajar yang sekarang ini marak terjadi:
1.     Komunikasi dari pihak keluarga, orang tua atau keluarga seharusnya lah yang berperan  penting dalam meminimalisir tawuran pelajar, seharusnya orang tua bisa mengontol dan melindungi anak – anak nya dalam setiap kegiatan, salah satu caranya dengan menjaga komunikasi yang baik antara orang tua dan anaknya.
2.     Komunikasi dari pihak sekolah, sekolah harus bisa memberikan  ilmu sosial budaya,karen  sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan, dan lakukan pendekatan khusus pada siswanya untuk mengajarkan tentang cinta dan kasih.
3.     Komunikasi dari pihak berwajib, pihak berwajib juga memiliki peranan dalam meminimalisir tawuran ini dengan cara melakukan beberapa penyuluhan ke sekolah.

III.           Penutup

1.     Kesimpulan
Begitu banyak kasus tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar di indonesia, dan semua itu karna disebabkan oleh hal2 yang sepele, oleh karena itu peranan komunikasi dari pihak – pihak terkait sangatlah penting untuk meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar ini.

NAMA       : ADITIYA AMANDA
NPM           : 20210181
KELAS       : 3EB10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar